Program MBG akan Diganti dengan Bantuan Tunai, Adalah Hoaks

Program MBG akan Diganti dengan Bantuan Tunai, Adalah Hoaks – Program MBG — Makan Bergizi Gratis — adalah program pemerintah Indonesia yang bertujuan menyediakan makanan bergizi bagi pelajar. Tujuannya untuk mendukung kecukupan gizi dan kesehatan anak selama masa sekolah.

Belakangan ini beredar postingan di media sosial yang mengklaim bahwa pemerintah akan mengganti MBG dengan skema bantuan tunai langsung kepada penerima. Unggahan ini menyertakan potongan video atau narasi yang menyebut pejabat tinggi pemerintah telah “memutuskan” penggantian tersebut. Isu ini kemudian viral di beberapa platform seperti TikTok dan Facebook.

Namun klaim tersebut telah mendapat penjelasan resmi dari pemerintah: informasi itu keliru — bukan keputusan resmi, melainkan spekulasi atau penyebaran informasi palsu.

Penjelasan Resmi: Mengapa Klaim Itu Hoaks

Beberapa lembaga pemerintah telah menegaskan bahwa klaim penggantian MBG dengan bantuan tunai adalah hoaks. Di bawah ini alasan dan fakta yang disampaikan:

  • Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) menyatakan bahwa isu bahwa Menteri Keuangan mengusulkan MBG diganti uang tunai adalah disinformasi. Pernyataan itu muncul dalam unggahan sosial media — bukan pernyataan resmi. Badan Gizi Nasional (BGN), yang bertanggung jawab atas pelaksanaan MBG, mempertegas bahwa makanan tetap diberikan langsung kepada anak penerima manfaat. BGN menyebut skema uang tunai tidak dipilih karena berpotensi disalahgunakan; pemerintah ingin memastikan asupan gizi benar-benar sampai ke anak.

  • Pemeriksaan fakta dari berbagai media dan lembaga antisipasi hoaks mengonfirmasi bahwa video atau unggahan yang menyebarkan klaim itu telah diedit atau diambil di luar konteks. Tidak ada keputusan resmi yang mengubah skema MBG.

Dengan demikian, klaim bahwa MBG diganti dengan tunai salah dan termasuk kategori hoaks.

Mengapa Isu Seperti Ini Berbahaya

Penyebaran informasi palsu seperti ini bisa membawa dampak negatif:

  • Menyebabkan kebingungan dan kekhawatiran bagi orang tua, siswa, dan masyarakat luas. Orang bisa berpikir program akan berubah atau hilang, padahal belum ada keputusan resmi.

  • Mengurangi kepercayaan terhadap program sosial — jika masyarakat percaya MBG akan hilang, bisa muncul penolakan terhadap pelaksanaannya, atau bahkan berkurang minat berpartisipasi.

  • Membuka peluang penyalahgunaan informasi — orang bisa memanfaatkan kekhawatiran publik untuk keuntungan pribadi, misalnya dengan menawarkan “bantuan palsu”.

Karena itu penting untuk memeriksa kebenaran klaim sebelum membagikannya — terutama jika klaim tersebut berdampak luas.

Tips Memeriksa Informasi Tentang Program Publik

Untuk menghindari terjebak hoaks, Anda bisa melakukan hal berikut:

  1. Cek pernyataan resmi dari instansi terkait (misalnya Kemenkeu atau BGN) — biasanya tersedia di situs web atau akun resmi mereka.

  2. Bandingkan dengan laporan media kredibel dan sumber pemeriksaan fakta. Jika sebuah klaim besar tidak diliput media arus utama, ada baiknya curiga.

  3. Hati-hari terhadap unggahan video atau potongan berita — kadang diedit agar terlihat seperti pernyataan resmi. Selalu cari video atau konteks lengkapnya.

  4. Jangan langsung membagikan klaim tanpa verifikasi — disinformasi sering menyebar lewat repost/forward cepat tanpa cek ulang.

Kesimpulan

Isu bahwa program MBG akan diganti dengan bantuan tunai adalah hoaks. Pemerintah melalui Kemenkeu dan BGN telah menegaskan bahwa skema MBG tetap seperti semula: penyediaan makanan bergizi untuk anak sekolah, bukan uang tunai. Mengambil atau menyebarkan informasi ini tanpa cek fakta dapat menyesatkan publik dan merusak kepercayaan terhadap program sosial penting.

Scroll to Top